Ilustrasi
Cenderung tertarik dengan lelaki macho karena dorongan nafsu.
Perempuan menjadi agak lebih "liar" selama masa subur yang lamanya sekitar satu bulan.
Bahkan sebuah studi menemukan, perempuan yang sedang subur bersedia untuk flirting dengan teman yang sebelumnya diacuhkannya, atau bahkan dengan orang yang baru dikenalnya.
Sementara penelitian lain yang dilakukan tahun 2008 menemukan, perempuan yang mempunyai pasangan kurang maskulin cenderung akan tertarik pada lelaki maskulin.
Ciri-ciri fisik lelaki yang membuatnya tertarik seperti tubuh berotot, rahang kuat, suara yang berat, badan tegap dan tinggi.
Steven Gangestad, psikolog evolusioner dari University of New Mexico mengatakan, perempuan cenderung lebih "liar" selama masa subur bukan karena lebih mudah menerima seks, tapi karena menginginkan seks untuk alasan yang berbeda.
Pada pertengahan siklus situasi ini, lanjut dia, lebih karena dorongan nafsu. Sementara di luar pertengahan siklus, perempuan menginginkan seks hanya untuk keintiman.
Karenanya tak heran, kata Gangestad, selama masa subur perempuan yang memiliki pasangan kurang macho cenderung jelalatan.
"Namun bukan berarti ia ingin selingkuh, melainkan sekadar mengikuti dorongan nafsunya saja. Setelah masa subur itu dilaluinya, ia pun akan normal lagi seperti sediakala," tambahnya.
Perempuan menjadi agak lebih "liar" selama masa subur yang lamanya sekitar satu bulan.
Bahkan sebuah studi menemukan, perempuan yang sedang subur bersedia untuk flirting dengan teman yang sebelumnya diacuhkannya, atau bahkan dengan orang yang baru dikenalnya.
Sementara penelitian lain yang dilakukan tahun 2008 menemukan, perempuan yang mempunyai pasangan kurang maskulin cenderung akan tertarik pada lelaki maskulin.
Ciri-ciri fisik lelaki yang membuatnya tertarik seperti tubuh berotot, rahang kuat, suara yang berat, badan tegap dan tinggi.
Steven Gangestad, psikolog evolusioner dari University of New Mexico mengatakan, perempuan cenderung lebih "liar" selama masa subur bukan karena lebih mudah menerima seks, tapi karena menginginkan seks untuk alasan yang berbeda.
Pada pertengahan siklus situasi ini, lanjut dia, lebih karena dorongan nafsu. Sementara di luar pertengahan siklus, perempuan menginginkan seks hanya untuk keintiman.
Karenanya tak heran, kata Gangestad, selama masa subur perempuan yang memiliki pasangan kurang macho cenderung jelalatan.
"Namun bukan berarti ia ingin selingkuh, melainkan sekadar mengikuti dorongan nafsunya saja. Setelah masa subur itu dilaluinya, ia pun akan normal lagi seperti sediakala," tambahnya.
No comments:
Post a Comment